Daftar Isi [Tampil]

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) di Desa Sambelia
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa (KKN PMD) Universitas Mataram (Unram) terus menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan ekonomi lokal. Setelah sukses dengan pelatihan pembuatan briket dari tongkol jagung pada awal pekan, hari ini mereka melanjutkan program unggulan tersebut dengan menggelar sosialisasi mendalam mengenai pengemasan menarik dan cara pengurusan izin usaha. Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Rabu (30/7)

Dengan dukungan penuh pemerintah Desa Sambelia, Para mahasiswa KKN PMD Unram ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan inovasi yang bermanfaat, mendorong kemandirian ekonomi, dan berkontribusi pada pembangunan desa secara menyeluruh.

Pelatihan praktis pembuatan briket dipandu oleh Sugi Artha Pratama, salah satu anggota KKN yang memiliki keahlian di bidang ini. Acara dibuka oleh MC Riska Fetrosia, yang dengan ceria memandu jalannya kegiatan.

Fokus utama hari ini adalah inovasi dalam pengemasan briket agar terlihat lebih menarik di pasaran, yang dipresentasikan oleh Tria Rizki Pebrina. Dengan kemasan yang lebih profesional, diharapkan produk briket tongkol jagung ini dapat bersaing dan memiliki nilai jual lebih tinggi. Mendorong Legalisasi Usaha Mikro

Tidak hanya soal produksi dan pengemasan, aspek penting lain yang ditekankan dalam sosialisasi kali ini adalah legalitas usaha. 

Lalu Fayadh Rusya Ningrat, mahasiswa KKN yang menjadi pemateri, memberikan penjelasan komprehensif mengenai tata cara pembuatan izin usaha. Ini merupakan langkah krusial untuk memastikan bahwa usaha briket yang nantinya akan dijalankan oleh masyarakat memiliki payung hukum yang jelas, memberikan rasa aman, dan membuka akses pada berbagai dukungan pemerintah.

Menurut Ismayadi Armansyah, Ketua KKN Unram di Desa Sambelia, inti dari kegiatan hari ini adalah melengkapi pelatihan pembuatan briket yang telah dilaksanakan sebelumnya. 

"Ini lanjutan acara sosialisasi pelatihan pembuatan briket kemarin hari Senin itu," jelas Ismayadi. 

"Dan sekarang di kemas dengan menggunakan semacam plastik yang menarik, serta bisa dibuatkan izin usaha."sambungnya.

Ismayadi menambahkan bahwa tim KKN-nya, yang juga beranggotakan Baiq Asri Bianti, Dian Aulia Syahpitri, Luviana Astuti, dan Sri Hartarti, bertekad untuk memberikan dampak nyata. Dengan adanya pelatihan ini, mereka berharap masyarakat Desa Sambelia tidak hanya mampu memproduksi briket secara mandiri, tetapi juga dapat mengembangkannya menjadi usaha yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Program ini menjadi bukti nyata bagaimana limbah pertanian, seperti tongkol jagung yang melimpah di desa, dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Briket sebagai sumber energi alternatif juga memiliki pasar yang potensial, sejalan dengan kampanye penggunaan energi terbarukan. 

"Dengan dukungan kemasan yang menarik dan legalitas usaha, briket tongkol jagung dari Sambelia ini berpotensi besar untuk merambah pasar yang lebih luas, memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil," pungkasnya. (RS)