Daftar Isi [Tampil]

Polsek Sambelia usai menerima kedatangan keluarga ibu pelaku pembuangan bayi
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com ||  Misteri dibalek Kasus pembuangan bayi yang menggegerkan Dusun Pedamekan, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, pada Kamis (10/7) mulai menemukan titik terang. 

Pihak keluarga dari ibu kandung bayi yang dibuang tersebut mendatangi Polsek Sambelia untuk berkoordinasi. Namun, di balik munculnya keluarga, keberadaan ibu kandung bayi, berinisial DW masih menjadi misteri. Jumat (11/7).

Pihak keluarga yang datang ke Mapolsek Sambelia adalah Rohani (31), bibi dari DW. Rohani datang bersama beberapa anggota keluarga lainnya dari Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. 

Kedatangan mereka bertujuan untuk menjelaskan bahwa mereka adalah keluarga dari ibu kandung bayi tersebut. Mereka juga datang atas saran pihak RSUD Selong untuk meminta surat keterangan dari kepolisian sebagai syarat adopsi bayi malang itu.

Rohani mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui kejadian ini setelah melihat informasi yang tersebar di media sosial, termasuk foto bayi dan tasnya. 

Ia mengenali bayi tersebut karena ia sendirilah yang mendampingi DW (25) saat bersalin di Polindes Tanjung, Lombok Utara, pada Selasa (8/7) lalu.

Menurut keterangan Rohani, DW, sebelumnya pernah menikah dan memiliki dua anak yang kini diurus oleh pihak keluarganya. Setelah bercerai dengan suami pertamanya dan menikah lagi secara siri.

Yang menjadi persoalan besar saat ini adalah keberadaan DW yang tidak diketahui. Pihak keluarga mengaku telah berusaha mencari dan menghubunginya, namun tidak ada respons.

Kejadian ini dibenarkan Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman, membeberkan dikesempatan tersebut Kapolsek Sambelia menyampaikan ucapan terima kasih atas kejelasan yang diberikan oleh pihak keluarga. 

"Polsek Sambelia hingga saat ini masih melakukan penyelidikan untuk kejelasan kasus tindak pidana pembuangan atau penelantaran bayi ini," tegas AKP Nikolas.

"Saat ini, bayi tersebut telah ditangani oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lombok Timur dan dirawat intensif di RSUD Soedjono Selong karena adanya cairan di bagian pusar bayi," sambung AKP Nikolas.

Terkait keinginan keluarga untuk mengadopsi bayi, Aparat Kepolisian melalui Kapolsek Sambelia menyarankan agar berkoordinasi langsung dengan Dinsos Kabupaten Lombok Timur. Aparat kepolisian juga telah berkoordinasi dengan Dinsos dan menyarankan agar keluarga berkoordinasi dengan Dinsos yang ada di Lombok Utara untuk memudahkan komunikasi antar pihak terkait.

"Kami meminta Bapak/Ibu atau keluarga Dewi Wati untuk datang langsung ke Dinsos Kabupaten Lombok Timur pada hari Senin, 14 Juli 2025, terkait kelanjutan adopsi bayi tersebut," jelasnya. 

Polres Lombok Timur juga meminta bantuan kepada pihak keluarga. Apabila diketahui di mana posisi DW atau ibu dari bayi malang itu, agar segera diinformasikan atau dibawa ke Polsek Sambelia.

"Polsek Sambelia akan meminta keterangannya terkait tindakan yang telah dilakukan dengan telah dibuangnya bayi darah dagingnya sendiri," pungkas AKP Nikolas.

Kegiatan koordinasi ini berakhir sekitar pukul 16.00 WITA dan berjalan lancar. Pihak keluarga DW kemudian kembali ke Pemenang, Lombok Utara. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kepastian apakah DW sendiri yang membuang bayinya atau ada pihak lain yang terlibat, dan keberadaannya masih menjadi tanda tanya besar. (RS)