Daftar Isi [Tampil]

Oleh: Bahri, M.Pd. 
(Pemerhati Lotim Tercinta)

OPINI - Dalam konsep kepemimpinan yang ideal, seorang pemimpin bukan hanya berdiri sebagai simbol kekuasaan, tetapi hadir sebagai sosok yang mampu mengakomodasi kebutuhan rakyat dan mengayomi seluruh lapisan masyarakat. Seorang pemimpin harus menjadi penengah yang adil, bukan sekadar pelindung bagi kelompok tertentu.

Sayangnya,saat ini banyak suara masyarakat yang mulai bertanya: apakah pemimpin kita benar-benar hadir untuk semua? Atau, jangan-jangan, kepemimpinan hari ini hanya menjadi ruang sempit yang dipenuhi oleh kepentingan tim sukses (timses)?

Pertanyaan ini muncul bukan tanpa alasan. Berbagai kebijakan dan program yang berjalan kerap terlihat berpihak. Banyak yang merasakan ketimpangan, mulai dari penempatan jabatan, distribusi program, hingga akses bantuan yang seolah - olah hanya mengalir kepada mereka yang “berjasa saat pemilu”.

Ini menjadi alarm serius. Jika pemimpin hanya fokus pada orang-orang yang ada di sekelilingnya saat kampanye, maka pemimpin telah melukai esensi dari demokrasi dan pemerintahan yang adil. Pemimpin dipilih oleh rakyat, bukan oleh tim sukses semata. Maka tanggung jawab moral dan konstitusionalnya pun harus ditujukan kepada seluruh rakyat tanpa pandang bulu.

Kepemimpinan yang sehat adalah kepemimpinan yang menyatukan, bukan yang membelah mengundang semua pihak duduk di meja musyawarah, bukan yang mengunci akses hanya untuk “orang dalam”. Rakyat butuh pemimpin yang mendengar, bukan yang sibuk mengamankan lingkaran kekuasaan.

Jika benar para pemimpin hari ini hanya peduli pada timsesnya, maka yang dirugikan bukan hanya rakyat, tapi juga masa depan daerah yang dipimpinnya. Masyarakat butuh pemimpin yang berani untuk berubah, kembali pada semangat melayani masyarakat, bukan sekadar membalas jasa politik.

Semoga ke depan, kita tak lagi hanya menilai pemimpin dari seberapa banyak baliho yang di pasang, tetapi dari seberapa luas calon pemimpin itu mengakomodasi aspirasi, dan seberapa tulus ia kedepannya dalam mengayomi semua warganya tanpa kecuali. Wallahua'lamubissawab.