![]() |
Kepala Bidang Pengairan PUPR Lombok Timur, H. Zulpan. |
Menurut Kepala Bidang Pengairan PUPR Lombok Timur, H. Zulpan, program ini akan mengatasi masalah irigasi yang selama ini sering tidak tuntas karena penanganannya terpisah.
"Selama ini, usaha pertanian banyak di selatan, sementara airnya satu jalur. Jadi tidak tuntas," jelas Zulpan, pada Rabu (02/07).
"Sekarang, untuk menuntaskan itu, pusat menariknya melalui program Skuri, sehingga mereka menangani mulai dari primer, sekunder, hingga tersier sebagai satu kesatuan."sambung Zulpan.
Besaran anggaran untuk program ini diperkirakan mencapai 1 hingga 2 miliar per item, belum termasuk alokasi dari sektor pertanian. Zulpan menambahkan bahwa proses persetujuan dan pencairan dana masih berjalan, namun pihaknya optimistis program ini akan segera terealisasi.
Rehabilitasi jaringan irigasi mendesak, 7 titik menjadi prioritas siap dieksekusi melalui program Syukuri, PUPR Lombok Timur juga fokus pada rehabilitasi jaringan irigasi yang mendesak. Zulpan mengungkapkan bahwa pihaknya tidak sembarangan dalam mengajukan perbaikan.
"Ada istilahnya tingkat kemantapan dalam irigasi, sama seperti jalan, Jika tingkat kemantapan jaringan irigasi di bawah 60%, baru boleh kita usulkan perbaikan," terang Zulpan.
PUPR Lombok Timur saat ini tengah mengusulkan perbaikan untuk 7 titik jaringan irigasi yang tingkat kemantapannya di bawah standar. Anggaran untuk setiap item perbaikan bervariasi, dan diharapkan proses kontrak dapat dimulai pada pertengahan bulan Juli 2025. Ini merupakan bentuk komitmen PUPR untuk memastikan ketersediaan air yang optimal bagi lahan pertanian di Lombok Timur.
"Dengan adanya program besar ini, diharapkan sektor pertanian di Lombok Timur akan semakin maju dan kesejahteraan petani dapat meningkat," pungkas Zulpan. (RS)