Daftar Isi [Tampil]

Wakil Bupati (Wabup) Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya saat membuka acara Literasi Statistik dan Peluncuran "Compass
LOMBOK TIMUR, NTB - Radarselaparang.com || Wakil Bupati (Wabup) Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menegaskan pentingnya ketersediaan data berkualitas sebagai fondasi utama pengambilan kebijakan. Penegasan ini disampaikan sebelum membuka acara Literasi Statistik dan Peluncuran "Compass" di Rupatama 1 Kantor Bupati pada Kamis (24/7).

Wabup Edwin secara lugas menyatakan, ingin data di desa itu yang paling berkualitas. Data di desa itu data pokok yang akan kita gunakan untuk mengambil kebijakan. Harapan ini tidak hanya tertuju pada data di tingkat desa, melainkan juga merambah ke berbagai instansi seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.

Kegiatan Coffee Morning Pembinaan Statistik Sektoral (Compass), yang direncanakan akan diadakan setiap tiga bulan sekali, mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Bupati. Ia menyebut "Compass" sebagai wujud komitmen bersama untuk mempercepat terbentuknya ekosistem data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan. 

"Lebih dari sekadar forum informal, "Compass" diharapkan menjadi ruang strategis bagi seluruh wali data, pemangku kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya," harap Wabup Edwin.

Wabup Edwin juga menekankan bahwa statistik sektoral bukan semata tanggung jawab Badan Pusat Statistik (BPS), melainkan tanggung jawab kolektif seluruh perangkat daerah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh OPD untuk aktif memperbarui pengelolaan data sektoral secara berkelanjutan.

Inovasi BPS dan Harapan Masa Depan
Kepala BPS Lombok Timur, Sri Endah Wardanti, menjelaskan bahwa "Compass" merupakan salah satu inovasi dalam upaya pembinaan data sektoral. Inovasi ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi dan sinergi antar-OPD, sekaligus mendukung percepatan program Satu Data Lombok Timur.

"Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan sejak awal tahun 2025, hasilnya sangat memuaskan. Data sektoral yang berkualitas telah terwujud, dengan 60% OPD telah memiliki metadata. Selain itu, forum ini dinilai lebih efisien dan tertib dalam dokumentasi," terang Endah.

Sri Endah Wardanti berharap kegiatan ini dapat terus berkelanjutan. Ke depan, ia berjanji akan melibatkan desa dan kecamatan, mengingat urgensi kualitas data dalam proses pengambilan kebijakan. 

"Rencananya, BPS juga akan meluncurkan dashboard metadata OPD yang akan terintegrasi dengan portal Satu Data Lombok Timur. Langkah ini diharapkan mampu menjadikan Lombok Timur yang terbaik dalam pengelolaan data sektoral berkualitas," pungkas Endah.

Kegiatan yang melibatkan operator Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) dan OPD ini merupakan upaya krusial untuk memperkuat literasi statistik dan membangun masyarakat yang sadar data, sejalan dengan visi transparansi Lombok Timur. (RS)