Daftar Isi [Tampil]

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol, Harison Mocodompis
Jakarta - Radarselaparang.com || Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap hoaks yang beredar di platform TikTok. Hoaks tersebut mengklaim adanya program sertipikasi dan balik nama tanah gratis yang dapat diakses melalui tautan mencurigakan.

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol, Harison Mocodompis, banyak akun tidak resmi, seperti @bpn_tanahgratis, menyebarkan informasi palsu tersebut. Akun-akun ini menawarkan layanan gratis hanya dengan mengklik tautan tertentu.

"Kementerian ATR/BPN dengan tegas membantah klaim ini dan menyatakan bahwa tidak ada program resmi yang menawarkan layanan serupa secara gratis," ucapnya.

Harison Mocodompis menekankan bahwa konten menyesatkan seperti ini berpotensi digunakan untuk penipuan yang merugikan masyarakat. "Akun palsu yang mengatasnamakan ATR/BPN bisa merugikan masyarakat sekaligus mencederai kepercayaan publik," ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi melalui kanal resmi Kementerian ATR/BPN, diantarany Situs web: atrbpn.go.id, Akun media sosial resmi X: @kem_atrbpn  Instagram: @kementerian.atrbpn, TikTok: @kementerian.atrbpn, Facebook: Kementerian ATRBPN, YouTube: KementerianATRBPN.

Selain itu, masyarakat juga dapat melaporkan akun mencurigakan atau menyampaikan pengaduan melalui WhatsApp Pengaduan di nomor 0811-1068-0000.

Akun palsu yang mengatasnamakan ATR/BPN
Harison Mocodompis menjelaskan, pemerintah saat ini memiliki program resmi bernama Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Program ini dirancang untuk memberikan kepastian hukum atas tanah masyarakat dengan proses yang mudah, cepat, dan biaya yang terjangkau.

"Prosedur untuk mendaftar tanah melalui program PTSL jelas dan tidak dilakukan melalui akun pribadi di media sosial," tegas Harison.

Oleh karena itu, jika masyarakat menemukan klaim "tanah gratis" atau layanan serupa di luar kanal resmi Kementerian ATR/BPN, diharapkan segera laporkan dan jangan mudah tergiur. 

"Pastikan Anda hanya mempercayai informasi yang bersumber dari kanal-kanal resmi yang telah disebutkan," pesannya. (RS)