LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), menerima kunjungan istimewa dari Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Kunjungan kerja ini membuka jalan bagi kolaborasi lintas provinsi, khususnya di sektor pertanian dan peternakan, demi memperkuat ketahanan pangan. Rabu (27/8).Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya dan Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni
Rombongan Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni, disambut langsung oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, di Rupatama 1 Kantor Bupati. Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga diskusi mendalam mengenai potensi dan tantangan pembangunan di kedua daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Edwin Hadiwijaya menyambut hangat kedatangan rombongan. Ia memaparkan profil Lombok Timur sebagai salah satu kabupaten dengan populasi terbesar di NTB, yang dihuni lebih dari 1,4 juta jiwa. Edwin juga menyoroti berbagai capaian pembangunan, termasuk pertumbuhan ekonomi yang stabil di angka 4,2% di tengah efisiensi anggaran.
Ia merujuk pada komitmen Pemkab Lombok Timur dalam mempertahankan status Universal Health Coverage (UHC) dengan alokasi anggaran Rp 38 miliar untuk meng-cover 185 ribu peserta BPJS.
"Kami menyadari banyak tantangan, tetapi kami terus berupaya meningkatkan layanan publik, termasuk kesehatan," ujar Edwin.
Sementara itu, Bupati Devi Suhartoni memperkenalkan Kabupaten Muratara sebagai kabupaten termuda di Sumatera Selatan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari perkebunan sawit, tambang batu bara, emas, hingga minyak. Meskipun memiliki potensi besar, Muratara menghadapi tantangan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
Oleh karena itu, kunjungan ini difokuskan pada upaya peningkatan kerja sama di sektor pertanian. Bupati Devi Suhartoni secara spesifik menyatakan ketertarikannya untuk mempelajari pengelolaan padi, jagung, dan tembakau di Lombok Timur.
"Kami ingin belajar dari Lombok Timur untuk mengatasi masalah kekurangan beras di Muratara," kata Suartoni.
Selain itu, potensi peternakan kerbau di Muratara yang belum terkelola optimal juga menjadi agenda utama diskusi. Suhartoni berharap, lewat kolaborasi ini, pihaknya bisa menemukan solusi untuk meningkatkan nilai jual ternak dan mengelola potensi tersebut secara maksimal.
Acara diakhiri dengan penyerahan cendera mata, menjadi simbol eratnya jalinan persahabatan dan komitmen kerja sama antara dua kabupaten yang terbentang jauh di antara pulau. (RS)