 |
| akil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya saat pelantikan dr. Sanca Ermanda Firman Putra sebagai Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI |
Wabup Edwin mengakui kemajuan yang telah dicapai oleh PMI Lombok Timur, namun ia juga menyoroti beberapa kendala yang masih perlu diperbaiki. Salah satu isu utama yang disorotnya adalah maraknya calo di rumah sakit. Menurutnya, hal ini harus dikomunikasikan secara serius dengan pihak RSUD.
"Tujuannya tidak lain adalah untuk kesejahteraan masyarakat. Kita harus memastikan pelayanan rumah sakit berjalan optimal," tegasnya.
Dalam pidatonya, Wabup Edwin mengapresiasi sejarah panjang dan peran strategis PMI. "Sejarah memberikan kita pemahaman tentang kondisi kita saat ini. Sejarah juga menjadi acuan untuk menjadi lebih baik ke depan," ujarnya. Ia berharap PMI dapat terus berkembang menjadi lembaga yang mandiri.
Edwin juga menekankan bahwa semangat kerelawanan di PMI harus tetap tumbuh dari hati yang paling dalam. "Relawan itu tidak dibayar dan tidak ternilai," tambahnya, mengingatkan esensi utama dari organisasi kemanusiaan ini.
Sebelumnya, Ketua Panitia Ahyanto menjelaskan sejarah dan struktur PMI, yang merupakan organisasi internasional dengan tiga komponen utama. Ia juga menegaskan bahwa PMI berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.
Acara yang berlangsung di Aula PMI Lombok Timur ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD dr. R. Soedjono Selong, perwakilan rumah sakit se-Lombok Timur, serta jajaran pengurus dan relawan PMI. Acara ditutup dengan peninjauan fasilitas di lingkungan PMI oleh Wakil Bupati bersama rombongan.
