Daftar Isi [Tampil]
 |
| Waka II Baznas Lotim, Dr. H.M. Hamidi, S.T., M.Pd. |
Menurut Waka II Baznas Lotim, Dr. H.M. Hamidi, S.T., M.Pd., kemerdekaan sejati adalah ketika bangsa ini bisa bebas dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Dalam upacara peringatan proklamasi di halaman Kantor Bupati Lombok Timur, Baznas Lotim menunjukkan komitmennya dengan menyalurkan bantuan senilai total Rp15 juta.
Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada enam Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan masing-masing menerima Rp2,5 juta, serta santunan untuk seorang Purna Pekerja Migran Indonesia (PMI) penyandang disabilitas akibat kecelakaan kerja di luar negeri, sebesar Rp2,5 juta.
"Kemerdekaan bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjuangan. Tantangan kita sekarang bukan lagi melawan penjajah asing, melainkan melawan kebodohan dan kemiskinan yang lahir dari diri kita sendiri," ujar Hamidi, pada Rabu (19/8).
Lebih dari sekadar bantuan, Baznas Lotim juga meluncurkan lima program unggulan untuk lima tahun ke depan, yaitu Baznas Lotim Sehat, Baznas Lotim Mapan, Baznas Lotim Amanah, Baznas Lotim Religius, dan Baznas Lotim Tanggap. Program ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, yang berfokus pada bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial kemanusiaan, dakwah, dan advokasi.
Program ini dirancang untuk mewujudkan “merdeka zakat”, yaitu kondisi di mana Mustahik (penerima manfaat zakat) bisa berubah menjadi Muzakki (pemberi manfaat zakat).
"Jembatan emas yang diwariskan para pendiri bangsa tidak akan ada artinya jika kita berhenti melangkah di tengah jalan," tegas Hamidi.
"Sudah saatnya kita meneguhkan tekad, merdeka tidak hanya berarti bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan," pungkasnya. (RS)
