Daftar Isi [Tampil]

Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya resmikanCar Free Night (CFN).
LOMBOK TIMUR – Radarselaparang.com || Pemerintah Kabupaten Lombok Timur meluncurkan inisiatif baru untuk meningkatkan perekonomian lokal dengan menggelar Car Free Night (CFN). Acara yang bertajuk "Bukan Bazar Biasa" ini diresmikan oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, pada Rabu malam (20/8). CFN ini berlokasi di sepanjang jalan dari simpang empat depan Kantor DPRD Lombok Timur hingga simpang empat sebelum SMP 3 Selong.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Asosiasi Pelaku Industri Kecil Menengah (APIKM) Lombok Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, serta dukungan dari Bank NTB Syariah dan Bank BRI. Pada pembukaannya, CFN menghadirkan 50 stan UMKM yang siap menjajakan produk-produk lokal.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Edwin mengapresiasi kerja keras APIKM dalam mewujudkan acara ini. Menurutnya, acara seperti ini sangat penting, terutama mengingat peran signifikan UMKM dalam menjaga stabilitas ekonomi. Ia menyoroti bahwa kontribusi UMKM terbukti sangat vital selama pandemi COVID-19.

"Langkah ini sebagai uji coba sampai Desember," ungkap Wakil Bupati Edwin.

"APIKM sadar bahwa membangun kegiatan seperti ini tidaklah mudah."sambungnya.

Ke depannya, Wakil Bupati Edwin berharap kegiatan ekonomi kecil seperti ini dapat meluas ke berbagai kecamatan lain di Lombok Timur. Ia juga menantang APIKM untuk menghidupkan kembali sentra-sentra UMKM yang sudah ada, seperti pasar apung di Jenggik dan pasar lama di Masbagik.

Dikatakan Pemerintah Daerah masih punya pekerjaan rumah yang cukup besar dalam membangkitkan dan memajukan UMKM. 

"Ini menjadi perhatian Kepala Dinas Koperasi dan UKM untuk lebih serius dalam pembinaan, sehingga lahir entrepreneur baru."ujarnya.

Sementara itu, Suratman Prasetyo A, Ketua APIKM Lombok Timur, menjelaskan bahwa ide CFN ini berawal dari para pedagang yang sebelumnya berjualan di acara Car Free Day (CFD). Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Dinas Koperasi dan UMKM serta perbankan.

Suratman menambahkan bahwa 50 UMKM yang berpartisipasi telah melalui proses registrasi dan verifikasi. Ia berharap, setelah masa uji coba berakhir pada Desember nanti, CFN dapat melibatkan lebih banyak pelaku UMKM lokal.

Tujuannya adalah agar para pelaku UMKM bisa mendapatkan edukasi dan membangun usaha mereka menjadi lebih maju.

"Harapan kami ke depan, tidak hanya melibatkan 50 UMKM, tapi juga pelaku UKM lokal lain bisa bergabung," kata Suratman. (RS)