![]() |
Workshop E-Modul Bimbingan Pranikah bagi guru BK SMK se-Lombok Timur yang di adakan oleh Hibah PKM Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Hamzanwadi |
Workshop ini mengusung tema “Workshop E-Modul Bimbingan Pranikah bagi Guru SMK Se-Lombok Timur untuk Mengurangi Pernikahan Dini pada Gen Z” menghadirkan peserta dari 13 SMK Negeri yang tersebar di Lombok Timur.
Tema tersebut dipilih karena pernikahan dini masih menjadi isu krusial di Lombok Timur. Sebagian besar kasus berujung pada meningkatnya angka putus sekolah dan terbatasnya peluang masa depan generasi muda.
Ketua tim sekaligus Koordinator Prodi BK Universitas Hamzanwadi, Fitri Aulia menekankan penguatan layanan konseling sekolah menjadi salah satu solusi nyata untuk menekan angka pernikahan dini.
Menurutnya, guru BK tidak hanya bertugas mendampingi siswa dalam masalah akademik, tetapi juga memiliki peran penting dalam membekali mereka keterampilan hidup untuk menghadapi tantangan sosial budaya.
Fitri menegaskan, salah satu profil lulusan BK adalah menjadi Guru BK yang mampu membantu menyelesaikan kasus pernikahan usia anak. Ini isu kedaerahan yang sangat relevan di Lombok Timur.
"Karena itu, layanan konseling harus diarahkan pada pencegahan sejak dini agar siswa lebih siap menghadapi tekanan lingkungan,” jelas Fitri Aulia yang saat ini sedang menyelesaikan studi S3 di Undiksha Singaraja.
Workshop terdiri dari tiga sesi utama, yakni penyampaian materi, Focus Group Discussion (FGD), dan praktik bimbingan kelompok untuk memperkuat kompetensi guru dalam menangani isu pernikahan dini secara preventif.
Pada sesi materi, peserta dibekali pengetahuan tentang desain E-Modul Bimbingan Pranikah yang memuat nilai edukatif, pendekatan psikologis, hingga strategi komunikasi efektif dengan remaja Gen Z.
Melalui FGD, para guru BK berbagi dan diskusi berbagai strategi kreatif, integrasi layanan konseling dengan kegiatan ekstrakurikuler, termasuk dalam menangani siswa yang rentan terhadap pernikahan dini.Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka menilai workshop ini memberi bekal praktis dan relevan dengan kondisi lapangan yang dihadapi, terutama di sekolah
Lebih lanjut Fitri Aulia menegaskan, Universitas Hamzanwadi siap bersinergi dengan sekolah-sekolah di Lombok Timur untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Melalui workshop ini, pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi menurunkan angka pernikahan dini, memperkuat kualitas layanan konseling di sekolah dan siswa tidak terputus akibat perkawinan usia anak.
“Kami siap menjadi mitra guru BK di lapangan. Kolaborasi ini sangat penting agar upaya pencegahan pernikahan dini tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar membekas dalam praktik layanan konseling,” tandasnya. (RS)