![]() |
Aksi damai Ratusan mahasiswa Aliansi Cipayung Plus berjalan tertib tanpa anarkis penuh apresiasi |
Alih-alih berakhir ricuh, aksi unjuk rasa kali ini berjalan dengan tertib dan damai, menunjukkan contoh nyata demokrasi yang matang. Meskipun sempat ada gesekan kecil, aparat keamanan sigap menjaga situasi agar tetap kondusif.
Puncak dari aksi damai ini adalah kesepakatan yang dicapai. Ketua DPRD Lotim, Muhammad Yusri, menyatakan apresiasinya atas ketertiban aksi. Ia bahkan bersedia menandatangani poin-poin tuntutan mahasiswa dan berjanji akan meneruskan aspirasi tersebut ke pemerintah pusat.
"Atas DPRD Lombok Timur menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online dalam aksi sebelumnya di DPR RI," ucap Yusri menunjukkan rasa empati yang mendalam.
DPRD Lotim menunjukkan sikap yang sangat terbuka dan apresiatif. Sekretaris Dewan, H. Ahyan, menyambut hangat para mahasiswa, menegaskan komitmen dewan untuk selalu menerima aspirasi rakyat.
"Kami menyambut kedatangan teman-teman mahasiswa, kita welcome," ujarnya.
Sikap positif ini diperkuat dengan inisiatif berbagi nasi bungkus yang dibagikan kepada semua pihak, termasuk mahasiswa, aparat, jurnalis, dan masyarakat. Momen makan siang bersama di halaman kantor menjadi simbol kebersamaan yang tulus.
Salah satu peserta aksi, Abudurrohman, memuji tindakan ini, "Memang seharusnya Kantor DPRD menerima dengan terbuka siapa pun yang datang menyampaikan aspirasi."ungkapnya.
Namun, insiden nasi bungkus ini sempat menimbulkan kesalahpahaman. Untuk menjaga suasana positif, Sekwan H. Ahyan segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf. Ia menjelaskan bahwa niatnya adalah memberikan pelayanan yang setara bagi semua pihak.
"Apabila pihak keamanan disiapkan air minum dan nasi, maka siapkan juga untuk kawan-kawan yang unjuk rasa biar ada kesetaraan pelayanan kita," jelasnya. Ahyan berharap tidak ada lagi misinterpretasi yang bisa mengganggu hubungan baik antara dewan dan mahasiswa.
"Saya minta maaf setulus-tulusnya kepada pimpinan dan masa aksi Cipayung Plus apabila niat baik dengan memberikan nasi dan air, disalah maknakan," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Lombok Timur, H. Muhammad Juaeni Taofik dalam status WhatsApp_nya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi pada semua pihak yang menciptakan suasana damai.
"Alhamdulillah, Terimakasih adek-adek Mahasiswa dan rekan-rekan Aktifis lainnya, Insan Pers, kita bersama menjaga Lombok Timur yang aman dan damai," unggah dalam statusnya.
Aksi damai dan penuh empati ini dengan cepat menarik perhatian publik, terutama di media sosial. Video yang dibagikan oleh laman Facebook Forum Jurnalis Lombok Timur (FJLT) memperlihatkan anggota DPRD yang duduk bersama para mahasiswa di lobi, alih-alih menghindar.
Aksi ini menuai banyak komentar positif:
"Bukannya kabur kayak pejabat lain, malah repot menyediakan nasi buat pendemo," tulis akun Hezmi.
"Bukan disogok! Tapi aksi didengar, diberikan juga makan. Ini namanya memanusiakan manusia," komentar akun Galih Ruindra.
"Alhamdulillah. Terima kasih semetonku. Mudah-mudahan Lotim jadi contoh kepada semua semetonku di seluruh INDONESIA," ujar akun Udiq Lalu.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa komunikasi yang konstruktif dan sikap empati adalah kunci untuk mencapai kesepakatan dan menjaga iklim demokrasi yang sehat, jauh dari kericuhan dan konflik. (RS)