![]() |
| Serah terima dokumen RKPDes Belanting Kecanatan Sambelia tahun 2026 |
Suasana Musdes yang krusial ini diwarnai dinamika ketika Kepala Desa (Kades) Belanting, Sukradi, dilaporkan tidak diberikan kata sambutan di dalam forum.
Merespons hal tersebut, Kades Sukradi, menyampaikan pesan agar seluruh masyarakat menerima hasil penetapan program dengan lapang dada. Bukan semua anggaran disik di tunda tapi dipangkas dan kurangi Volme_nya dan diperuntukan bagi dusun yang belum dapat giliran itu yang diberikan program fisik tapi di kurangi volumenya.
"Kami berharap, apapun hasilnya yang telah ditetapkan (Musdes), agar diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Belanting," ujar Kades Sukradi saat diwawancarai media ini.
"Kami sebagai pengelola keuangan, dalam menjalankan program di desa, akan laksanakan sesuai hasil pengesahan dan kami jalankan dengan amanah."sambungnya.
Camat Sambelia, Muh Anwar Ikroman, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada BPD dan Pemerintah Desa (Pemdes) yang telah menyelesaikan proses panjang penyusunan rancangan kerja RKPDes 2026.
Ia juga menyinggung keberhasilan intervensi desa yang berbuah manis, ditandai dengan penurunan angka stunting di Lombok Timur. Selain itu, Camat mengingatkan pentingnya mengaktifkan keamanan lingkungan (Kamtibmas) dengan mengaktifkan Linmas Desa dalam menjaga lingkungan.
Kasi PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa), Mardi Jm, menegaskan bahwa RKPDes Belanting, seperti desa lainnya, wajib menganggarkan sejumlah program sesuai aturan pusat, di antaranya untuk Bumdes, ketahanan pangan, Proklim, wisata, dan jaminan kopdss.
Mardi,menekankan bahwa keterbatasan anggaran menuntut semua pihak untuk bersikap realistis. "Mari kami harapkan jangan kita saling mempertahankan ego, kita saling mengalah, mana program yang harus ditunda agar tertutupi defisit atau kekurangan anggaran sesuai yang sudah direncanakan," tegasnya.
Sekretaris Desa Belanting, selaku Ketua Tim RKPDes, memimpin jalannya sesi paling sensitif: pembacaan satu per satu program yang ditunda demi mencukupi kekurangan dana bagi program prioritas.
Dengan didampingi Pendamping Kecamatan, Rian, sesi diskusi berjalan alot namun terarah. Fokus utamanya adalah mengevaluasi pembangunan fisik dan non-fisik mana yang dianggap tidak terlalu urgen untuk ditunda, demi mewujudkan cita-cita bersama.
Ketua BPD Belanting, H. Marsa, menutup Musdes dengan harapan program yang telah ditetapkan, meskipun harus mengorbankan penundaan program fisik, dapat berjalan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan Desa Belanting. (Acip/RS)

