Daftar Isi [Tampil]

H. Abdul Aziz Kepala Samsat Rinjani Lombok Timur
LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Program keringanan dan diskon pajak kendaraan bermotor yang diberlakukan di Lombok Timur (Lotim) selama tiga bulan sejak bulan Juli hingga 30 September kemarin terbukti sukses mendongkrak pendapatan daerah secara signifikan. 

Kepala Samsat Rinjani Lombok Timur, H. Abdul Aziz, mengungkapkan bahwa program ini menghasilkan surplus pendapatan kurang lebih Rp7 miliar dari target normal. Program yang berlaku selama tiga bulan ini berhasil mencatat total pendapatan sekitar Rp27,8 miliar. 

"Rata-rata target normal kita per tiga bulan itu sekitar Rp21 miliar, menjadi Rp28 miliar. Ada surplus peningkatan kurang lebih Rp7 miliar," jelas H. Abdul Aziz, pada Kamis (9/10).

Data menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi dalam memanfaatkan keringanan ini. Selama periode tiga bulan, total 66.768 objek kendaraan telah memanfaatkan program diskon tersebut.

"Yang memanfaatkan bebas denda itu kurang lebih 18.669 objek, dengan total nilai keuangan kurang lebih Rp7,3 miliar," kata H. Abdul Aziz. Angka Rp7,3 miliar ini merupakan pendapatan yang terbagi antara Provinsi dan kabupaten (TKD).

Program keringanan ini mencakup beberapa insentif, antara lain Bebas Denda Pajak: Diberikan kepada masyarakat yang memiliki tunggakan, Diskon Pokok Pajak: Khusus untuk warga miskin dan tidak mampu, tunggakan pajak (misalnya 5 tahun) dihapus, dan mereka hanya perlu membayar pajak satu tahun berjalan saja, dan Diskon 25% untuk Pajak Aktif: Diberikan kepada wajib pajak yang taat (aktif membayar) sebagai bentuk motivasi.

"Seperti contohnya warga miskin dan tidak mampu yang dulu menunggak 3-4 tahun, yang dibayar itu cuma satu tahun berjalan saja," tambahnya, menyoroti keringanan besar yang diberikan.

Namun, H. Abdul Aziz juga mencatat adanya tren penurunan setelah program diskon berakhir pada 30 September 2025. "Kemarin pas setelah selesai pemberlakuan, kemudian tanggal 1 kemarin ada sedikit penurunan trend, karena mungkin masyarakat sudah berbondong-bondong pada akhir bulan kemarin," ungkapnya.

Bahkan, target penerimaan harian di minggu pertama setelah program berakhir sempat berada di bawah target normal.

Meskipun terjadi penurunan jangka pendek, tujuan utama dari pemberian diskon ini adalah untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak di tahun-tahun mendatang.

"Kita harapkan, ya, warga masyarakat dengan pemberian diskon ini akan ada keringanan beban yang dibayarkan, sehingga tahun berikutnya tingkat kepatuhannya ditumbuhkan," harapnya.

Pihak Samsat Lotim berharap agar 66.000 lebih wajib pajak yang telah memanfaatkan diskon tahun ini akan kembali aktif membayar kewajiban mereka secara rutin. Hal ini akan berdampak positif pada target penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan yang mencapai sekitar Rp61 miliar.

Untuk mendukung peningkatan kepatuhan ini, Samsat Rinjani juga telah membentuk komunikasi dan kerja sama dengan Pemerintah Desa di Lombok Timur. Perangkat desa diharapkan dapat membantu memfasilitasi dan menyampaikan informasi kepada warga, terutama yang terkendala lokasi jauh atau kurang informasi. (RS)