![]() |
Ilustrasi PAD by google |
Berdasarkan data resmi dari Sistem Evaluasi dan Monitoring Pendapatan Asli Daerah (SEMPAD) Lombok Timur, Kecamatan Selong berada di posisi puncak dengan pembukuan realisasi fantastis sebesar Rp1,24 miliar. Angka ini mendekati target dengan capaian 89,18 persen dari target Rp1,4 miliar. Tak jauh di belakang, Kecamatan Masbagik juga mencetak nilai monumental, mengumpulkan Rp1,02 milliar, yang setara dengan 73,24 persen dari target yang sama.
Torehan Miliaran dari Selong dan Masbagik ini menunjukkan potensi ekonomi yang luar biasa dan pengelolaan potensi daerah yang efektif di kedua wilayah tersebut berdasarkan laporan Sistem Informasi Pendapatan Daerah Lombok Timur, Jumat (3/10).
Secara keseluruhan, realisasi PAD Kabupaten Lombok Timur sampai akhir Oktober 2025 telah mencapai Rp381,1 miliar atau 72,75 persen dari target Rp523,8 miliar. Angka ini mencerminkan tren yang stabil dan positif, mengingat capaian PAD pada 2024 mencapai 80,30 persen dan 2023 hanya 58,27 persen.
Meskipun Selong dan Masbagik mendominasi dari segi nilai, beberapa kecamatan lain justru mencuri perhatian berkat capaian persentasenya yang gemilang, yakni Sakra Barat Melampaui Target, Kecamatan ini menjadi bintang dengan realisasi mencapai 108,86 persen atau Rp435,4 juta dari target Rp400 juta.
Suela Hampir Sempurna. Kecamatan Suela mencatatkan persentase tertinggi dengan 97,72 persen (Rp459,2 juta dari target Rp470 juta).
Disusul Kecamatan Wanasaba dan Aikmel juga tak kalah sigap, dengan realisasi masing-masing 96,78 persen dan 95,83 persen. Selain itu, kecamatan Pringgasela dan Lenek juga berhasil mencatatkan realisasi di atas 90 persen.
Tren positif ini menegaskan bahwa mayoritas wilayah di Lombok Timur mampu menjaga capaian PAD mereka di atas 70 persen hingga akhir Oktober 2025. Kemampuan menggali potensi PAD antar kecamatan dinilai semakin kuat dan merata. (RS)