Daftar Isi [Tampil]

Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, dalam acara High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tingkat Kabupaten Lotim
LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menegaskan bahwa upaya percepatan dan perluasan digitalisasi daerah harus berlandaskan pada prinsip efisiensi anggaran dan penguatan Sumber Daya Manaya (SDM). Penegasan ini disampaikan oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, dalam acara High Level Meeting (HLM) dan Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tingkat Kabupaten Lotim pada Selasa (7/10).

Bupati Warisin menjelaskan bahwa Capacity Building kali ini fokus meningkatkan kemampuan SDM pemerintah daerah agar mampu menjalankan tugas digitalisasi secara optimal. Ia menyoroti tiga manfaat utama dari sistem non-tunai.

"Kita akan mendapatkan semacam transaksi dan akuntabilitas yang memadai, yang kedua adalah efisiensi—karena non-tunai—pasti akan terjadi," jelas Bupati.

Menurutnya, sistem non-tunai sangat krusial dalam penerimaan anggaran daerah, seperti retribusi pasar, PBB, dan pajak lainnya, karena mencegah potensi penyalahgunaan dan menjaga inklusi keuangan.

"Ketika orang membayar menggunakan digital, ini akan lebih aman dan tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan, karena sudah clear dengan prosesnya dan tidak ada dalam bentuk tunai," tegasnya.

Di tengah tantangan pemotongan anggaran daerah sebesar Rp300 miliar lebih, Bupati Lotim mengungkapkan rasa bangga atas keberhasilan kolektif jajaran pemerintahannya. Kabupaten Lombok Timur berhasil masuk dalam nominasi penghargaan TP2DD dan TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah).

"Keberhasilan ini atas dukungan semuanya. Jadi, perlu berbangga dengan seluruh jajaran kita, terutama kepada Kabag, Kadis, dan seluruh staf yang telah bekerja dengan baik," ujar Bupati, seraya berharap efisiensi dan keamanan transaksi digital dapat segera terwujud merata.

Ketua TP2DD Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik, menekankan bahwa digitalisasi memiliki peran strategis untuk mempercepat optimalisasi pendapatan daerah dan memperluas akses keuangan digital kepada masyarakat.

"Digitalisasi transaksi keuangan daerah bukan hanya sebuah tren. Ini adalah kebutuhan mendasar yang memperkuat transparansi dan akuntabilitas keuangan kita," tegas Juaini Taofik.

Dalam laporannya, ia menyebutkan sejumlah capaian positif, termasuk efektivitas penggunaan QRIS dan Virtual Account (VA) yang kini diadopsi oleh pasar-pasar rakyat. Selain itu, terjadi peningkatan signifikan pada kesadaran masyarakat dalam membayar pajak melalui kanal digital.

Meskipun kemajuan terlihat, Ketua TP2DD mengakui keterbatasan literasi digital masyarakat masih menjadi tantangan utama yang memerlukan sinergi dan komitmen semua pihak. TP2DD berkomitmen menjadikan digitalisasi sebagai pilar untuk mencapai visi daerah: "Sejahtera, Maju, Adil, Religius, dan Transparan."

Acara ini turut dihadiri oleh Deputi OJK, perwakilan Bank NTB Syariah, dan para Kepala OPD lingkup Kabupaten Lotim.