Daftar Isi [Tampil]

Tanaman porang
Lombok Timur - Radarselaparang.com || Semangat petani porang di Lombok Timur (Lotim) kembali membara! Dengan berdirinya pabrik pengolahan porang yang siap menampung hasil panen, Dinas Pertanian (Distan) Lotim optimistis komoditas menjanjikan ini akan menjadi primadona baru daerah.

Kepala Dinas Pertanian Lotim, Lalu Fathul Kasturi, menyatakan keseriusan pihaknya dalam mendukung budidaya porang. Pabrik porang yang saat ini bahkan menjadi satu-satunya di Nusa Tenggara yang mampu mengolah porang langsung menjadi tepung.

"Animo masyarakat sudah tinggi sekali dengan porang, apalagi sekarang pabrik kita sudah jelas berdiri, pasarnya ada di depan mata," tegas Lalu Fathul Kasturi, pada Kamis (23/10). 

Untuk memenuhi kebutuhan pabrik yang sangat besar (berkapasitas hingga 80 ton per hari), Distan Lotim menerapkan konsep budidaya porang secara teknis dengan target panen hanya dalam 6 bulan, jauh lebih cepat dari panen normal yang bisa mencapai 2 tahun. 

"Kalau kita tanam sekarang insyaallah menghadap April lah kita panen," jelas Kadis. Strategi ini disebut sebagai "penggemukan" porang untuk mengejar kebutuhan pasokan pabrik.

Meskipun kelompok tani yang siap membudidayakan porang sudah banyak, termasuk sekitar 500 hektar di Sembalun, tantangan utama saat ini adalah kekurangan bibit. Dengan anggaran yang ada, Distan Lotim baru dapat menyediakan sekitar 1 juta bibit. Jumlah ini terbatas karena kebutuhan per hektar bisa mencapai 40.000 bibit.

Namun, Distan mendorong swadaya petani dan akan memfokuskan penyaluran bantuan bibit (rencana November) kepada kelompok tani yang sudah menanam porang, terutama untuk penanaman di bawah tegakan yang hanya membutuhkan sekitar 10.000 hingga 20.000 bibit per hektar.

Kadis Pertanian Lombok Timur, Lalu Fathul Kasturi
Kasturi meyakinkan bahwa petani tidak perlu khawatir soal pasar. Bupati Lombok Timur telah menunjukkan atensi khusus dengan bersurat ke seluruh bupati/walikota se-NTB untuk memastikan bahwa produksi porang petani akan dibeli oleh pabrik di Lotim.

"Pemerintah sudah siap memfasilitasi masyarakat kita yang menanam porang, bayar dia nginap di tempat," ujarnya.

Untuk memastikan keberhasilan budidaya, Distan menggandeng ahli porang dari Universitas Mataram (Unram). Ahli ini akan dibawa ke lokasi-lokasi porang untuk sosialisasi, didukung oleh mahasiswi Unram yang akan membantu petani mulai dari budidaya hingga pasca panen. Ke depan, Lotim juga akan mengembangkan porang di lahan terbuka dengan dukungan teknologi pemupukan organik.

Dengan potensi lahan yang menjanjikan, animo masyarakat yang tinggi, serta adanya pabrik dan jaminan pasar yang jelas, Lombok Timur kini siap menjadi sentra produksi dan pengolahan porang terbesar di NTB, menghapus trauma anjloknya harga porang pada 2021 lalu. (RS)