Lombok Timur - Radarselaparang.com ||Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor kembali mengukuhkan komitmennya dalam mencetak pemimpin masa depan. Ratusan mahasiswa dilantik sebagai Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) masa bakti 2025–2026, pada Sabtu (11/10).Pengukuhan BEM IAIH Pancor dan HMPS Masa Bakti 2025–2026
Pelantikan ini menandai dimulainya babak baru kepengurusan mahasiswa IAIH Pancor. Komitmen kuat dari institusi dan semangat militansi dari pengurus baru diharapkan mampu melahirkan generasi intelektual yang tidak hanya berdaya saing, tetapi juga berintegritas dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi.
Mengusung tema "Meneguhkan Regenerasi Kepemimpinan yang Berakhlak Mencetak Pemimpin Visioner Membangun Peradaban Kampus," pelantikan yang digelar di Aula Utama Kampus IAIH Pancor ini dihadiri oleh Wakil Rektor III, Dr. H. Hayi Akrom, M.Pd, yang mewakili Rektor, serta jajaran dekan dan ketua program studi.
Dalam sambutan yang penuh penekanan, Dr. H. Hayi Akrom, M.Pd. mengingatkan bahwa jabatan dalam organisasi mahasiswa bukanlah sekadar gelar, melainkan sebuah amanah."Menjadi pengurus organisasi bukan sekadar soal jabatan, melainkan tentang dedikasi, komitmen, dan pengabdian," tegas Dr. Hayi.
Ia mewajibkan mahasiswa untuk menjadi "penggerak perubahan yang berakhlak, berpikir kritis, dan solutif" terhadap persoalan kampus maupun masyarakat.
Lebih lanjut, Wakil Rektor III menyebut BEM dan HMPS sebagai mitra strategis institusi sekaligus "laboratorium kepemimpinan" yang vital untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan masa depan dan menciptakan iklim akademik yang dinamis.
Senada dengan semangat institusi, Ketua BEM Institut, Saefullah, menyerukan ajakan untuk menjauhi sikap pasif. Ia juga menekankan pentingnya sinergi kolektif, mengutip pesan Tan Malaka: ide besar hanya akan hidup jika diperjuangkan bersama dalam satu kesadaran kolektif.
"Gerakan mahasiswa harus progresif, kritis, dan berdaya guna. Kita perlu menyingkirkan sikap pragmatisme, karena setiap perubahan besar selalu lahir dari proses panjang dan konsistensi perjuangan," serunya. (RS)