LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Di tengah isu ketergantungan bantuan pemerintah, warga Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, memberikan teladan nyata tentang kekuatan gotong royong. Ratusan warga secara mandiri dan guyub sukses menggelar acara akbar "Gawe Slamet Desa Praja Yatim" Acara ini turut dihadiri jajaran Forkopimcam Montong Gading dan Ketua Baznas Lombok Timur, pada Senin (20/10)."Gawe Slamet Desa Praja Yatim" Desa Montong Betok
Acara yang dipadati nuansa kebersamaan ini tidak hanya menyantuni, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi desa. Dana yang terkumpul murni dari swadaya masyarakat, tanpa sepeser pun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).
"Kegiatan ini murni hasil gotong royong warga. Ini bukti kalau masyarakat Montong Betok masih kuat semangat kebersamaannya," ujar Kepala Desa Montong Betok, Dian Asmara Desa.
Tahun ini, sebanyak 103 anak yatim se-Desa Montong Betok menerima santunan. Yang menarik, besaran santunan melonjak signifikan dari tahun sebelumnya, mencapai Rp238.000 per anak, berkat antusiasme dan sumbangan sukarela yang terus bertambah dari warga. Panitia juga menyertakan dua anak dari keluarga kurang mampu untuk dibantu biaya khitanan massal.
Dian menjelaskan, Acara tersebut inti utamanya adalah menyantuni anak yatim. Namun, rangkaiannya juga ada nyekar di makam pendiri desa, membaca kitab kuno, nyair, prisean, hingga pelepasan burung merpati.
Gawe Slamet Desa Praja Yatim, yang telah digelar untuk kedua kalinya, menunjukkan bahwa kepedulian sosial dapat diselesaikan di tingkat akar rumput. Kades Dian berharap semangat zakat dan sedekah ini menjadi inspirasi desa-desa lain.
"Kalau semua berharap dari pemerintah, tidak akan pernah cukup. Warga yang punya rezeki lebih perlu ikut membantu. Kalau semangat zakat dan sedekah hidup, banyak persoalan sosial bisa selesai di tingkat desa," tutupnya, mengapresiasi partisipasi total dari seluruh lapisan masyarakat. (RS)