Daftar Isi [Tampil]

Kepala Lapas Selong, Sihabudin beserta jajaran disambut langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Hul Tatang.
Lombok Timur - Radarselaparang.com || Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong kembali membuat gebrakan progresif dalam program pembinaan. Kali ini, Lapas Selong menggandeng Dinas Peternakan Kabupaten Lombok Timur (Lotim) untuk meluncurkan program peternakan produktif dan kesehatan hewan di Pos SAE Menanga Baris. Senin (6/10).

Sinergi ini bertujuan mulia, bukan hanya membina karakter, tetapi juga mencetak kemandirian ekonomi bagi warga binaan melalui keterampilan peternakan yang berkelanjutan.

Dalam pertemuan yang hangat di Kantor Dinas Peternakan Lotim, Kepala Lapas Selong, Sihabudin beserta jajaran disambut langsung oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan, drh. Hul Tatang.

Keduanya bersepakat untuk segera merealisasikan sejumlah program pelatihan yang berpotensi mengubah Pos SAE menjadi pusat ternak unggulan, seperti Pelatihan Kader Kesehatan Hewan, Program vital yang akan membekali warga binaan dan pengelola Pos SAE dengan pengetahuan dasar untuk menjaga kesehatan ternak.

Pelatihan Penggemukan Sapi, berupa Pelatihan intensif ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan dalam budidaya ternak dan manajemen pakan yang efisien, berorientasi pada hasil panen yang optimal.

Selain pelatihan, kolaborasi ini menjamin adanya pendampingan rutin dari tim ahli Dinas Peternakan. Hal ini penting untuk memastikan seluruh ternak di Pos SAE berada dalam kondisi prima dan standar kesehatan hewan terpenuhi.

"Langkah ini bukan sekadar pelatihan biasa, tetapi investasi masa depan bagi warga binaan," ujar Kalapas Sihabudin

"Kami ingin mereka pulang dengan bekal keterampilan nyata yang dapat langsung diaplikasikan untuk menciptakan penghasilan."sambungnya.

Sebagai tindak lanjut, kedua belah pihak akan segera menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS). Dokumen ini akan menjadi payung hukum untuk pelaksanaan program-program pembinaan produktif di sektor peternakan, menegaskan komitmen Lapas Selong dalam membangun kemandirian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan (green and productive).

Dengan sinergi ini, Lapas Selong semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga pemasyarakatan yang fokus pada pembinaan keterampilan hidup, tidak hanya rehabilitasi.

"Program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi lapas lain di Indonesia," pungkas Sihabudin.