LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Gelaran akbar komunitas radio amatir se-Nusa Tenggara Barat (NTB), Jambore ORARI Lokal SE-NTB, sukses besar dilaksanakan di lokasi yang indah, yakni Kebun Raya Lemor, Kecamatan Suela, Lombok Timur. Acara yang berlangsung meriah sejak tanggal 31 Oktober hingga 2 November ini dihadiri oleh 450 peserta dan anggota, mencetak sejarah sebagai jambore pertama di Indonesia yang berfokus pada kemampuan rekayasa antena.
radio amatir se-Nusa Tenggara Barat (NTB), Jambore ORARI Lokal SE-NTB
Acara Jambore ORARI NTB dibuka secara resmi oleh Bapak Asisten I Lombok Timur, didampingi oleh Ketua ORARI Lokal Lombok Timur dan seluruh peserta serta anggota ORARI se-NTB.
Ketua Panitia Jambore, Muliyadi, menjelaskan bahwa Inti dari kegiatan jambore ini adalah lomba modifikasi dan merakit antena, khususnya antena Larsen dan antena mobile. Tujuan lomba ini sangat ambisius: merubah antena biasa menjadi antena luar biasa, meningkatkan daya pancar dari yang sedang menjadi yang lebih kuat. Juga semangat di balik lomba ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anggota ORARI dalam merekayasa antena.
"Lomba ini tujuannya untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam merekayasa antena dalam mengantisipasi dan menunjang sistem komunikasi terkait dengan isu megatras," ujar Muliyadi.
Muliyadi yang juga Olt Kades Jeringo ini menekankan bahwa jika fenomena megatras (gangguan geomagnetik ekstrem yang dapat melumpuhkan teknologi komunikasi modern) benar-benar terjadi, sistem komunikasi di Indonesia berpotensi lumpuh total."Satu-satunya alat komunikasi yang bisa diandalkan adalah radio komunikasi. Berangkat dari informasi itu, kami panitia berencana akan memperbanyak antena biasa yang dimodifikasi menjadi antena luar biasa," tambahnya, menyoroti peran vital ORARI sebagai garda terdepan komunikasi darurat.
Lomba merakit dan modifikasi antena ini diikuti oleh 145 peserta se-Nusa Tenggara Barat. Pertandingan berlangsung maraton, dimulai sejak acara dibuka hingga tengah malam, dan berakhir pada Senin pagi. Pembagian hadiah pun dilaksanakan.
Kehadiran peserta Jambore mencapai 450 orang, di mana mereka mendirikan tenda dan basecamp masing-masing di lokasi Kebun Raya Lemor, menciptakan suasana persaudaraan yang kental di antara para radio amateur.
Menurut keterangan para peserta dan pengunjung, Jambore ORARI Lokal NTB ini sangat sukses dilaksanakan. Muliyadi bahkan menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi Jambore pertama di Indonesia dengan fokus modifikasi antena, yang selanjutnya akan bergulir ke kabupaten/kota lain di NTB, menyebarkan semangat inovasi dan kesiapsiagaan komunikasi. (RS)

