![]() |
| Pencarian Model SPMI Berstandar Dunia Tim LPM STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani disambut hangat oleh Kepala BPMI UMM, Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si, beserta jajaran di Gedung GBK1 UMM |
Pencarian Model SPMI Berstandar Dunia
Tim LPM STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani disambut hangat oleh Kepala BPMI UMM, Prof. Dr. Ir. Jabal Tarik Ibrahim, M.Si, beserta jajaran di Gedung GBK1 UMM. Ketua Tim LPM, Yudi Sutaryana, M.Kom, mengungkapkan fokus utama kunjungan tersebut.
“Kami ingin mempelajari secara langsung bagaimana UMM mengelola mutu institusionalnya—mulai dari business process, struktur organisasi, hingga strategi reputasi yang telah membawa UMM diakui secara luas,” ujar Yudi.
Hal yang paling menarik perhatian tim STMIK SZ NW Anjani adalah bagaimana BPMI UMM telah mengintegrasikan digitalisasi dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) melalui aplikasi canggih bernama iQASS.
Dr. Samin, Sekretaris BPMI UMM, menjelaskan bahwa iQASS memungkinkan monitoring SPMI—mulai dari proses penetapan, pelaksanaan, peningkatan, pengendalian, dan evaluasi—dilakukan secara by application.
“iQASS ini menjadi solusi cepat untuk mempermudah proses SPMI di perguruan tinggi dan menjadi indikator utama melihat proses sebuah perguruan tinggi berjalan atau tidak,” terang Dr. Samin.
Muhammad Azmi, M.Kom, salah satu anggota tim LPM STMIK SZ NW, menyatakan kekagumannya atas integrasi ini, menilai bahwa mutu internal dan reputasi luar biasa BPMI UMM berjalan selaras. “Ini bukan hanya soal akreditasi, tapi bagaimana UMM mengorkestrasi semua lini untuk bergerak serempak menuju standar dunia,” tambahnya.
Tim LPM STMIK SZ NW juga mendalami struktur organisasi BPMI UMM yang ramping dan efisien, serta kemampuan sistem manajemen mutu yang terdigitalisasi untuk memantau mutu secara real-time dan berkelanjutan.
Fitriani (TIM LPM STMIK SZ NW) menegaskan, model integrasi teknologi informasi dalam penjaminan mutu UMM adalah model yang patut ditiru.
“Sistem seperti ini bisa kami adaptasi untuk memperkuat monitoring mutu di LPM STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani,” katanya.
Kegiatan benchmarking ini diakhiri dengan kesepakatan kolaborasi lanjutan, yang diharapkan dapat menjadi sinergi besar dalam peningkatan mutu pendidikan tinggi antara kedua institusi. (RS)


