Daftar Isi [Tampil]

Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Ke-1 Tahun 2025, Lapas Selong sukses menggelar program Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis yang menyentuh ratusan orang
Lombok Timur - Radarselaparang.com || Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong, Lombok Timur, membuktikan bahwa jeruji besi bukanlah penghalang untuk kemanusiaan. Dalam rangka Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Ke-1 Tahun 2025, Lapas Selong sukses menggelar program Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis yang menyentuh ratusan orang, Selasa (12/11).

Program masif ini menargetkan tiga kelompok sekaligus: Masyarakat/Keluarga Warga Binaan (Pengunjung), Warga Binaan (WB) itu sendiri, dan seluruh ASN Lapas Selong.

Dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, program ini mendapat sambutan yang luar biasa. Antusiasme dan ekspresi bahagia terpancar jelas dari keluarga yang datang menjenguk maupun dari Warga Binaan yang mendapat layanan medis.

Kepala Lapas Ahmad Sihabudin menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Lapas untuk membangun kembali martabat dan harapan. Program ini bukan sekadar layanan medis, melainkan investasi kemanusiaan yang membangun ulang martabat, kepercayaan, dan harapan.

"Setiap pemeriksaan kesehatan menjadi simbol pengharapan bahwa setiap manusia layak mendapatkan kesempatan untuk pulih dan bermartabat," ujar Sihabudin.

"Merasa Kembali Dianggap Bagian dari Masyarakat,"sambung Sihabudin.

Kehadiran layanan kesehatan gratis ini menyentuh dimensi kemanusiaan yang mendalam, memberikan dampak emosional yang besar bagi para penerima manfaat.

Johriah, salah seorang perwakilan keluarga Warga Binaan, menyampaikan apresiasi tulusnya. "Kami sangat berterima kasih atas perhatian ini. Ini membuat keluarga kami yang sedang menjalani pembinaan di dalam Lapas merasa kembali dianggap sebagai bagian dari Masyarakat,” ungkap terharu Sihabudin.

Senada dengan itu, Warga Binaan berinisial "M" menambahkan, “Program ini membuat kami merasa tidak sendirian. Pemerintah memperhatikan kami dan keluarga kami dengan cara yang sangat bermartabat.” ujar Johariah.

Program pengobatan gratis ini menjadi bukti nyata wajah baru Pemasyarakatan, di mana pembinaan sejati bermula dari empati, pengakuan, dan perlakuan yang bermartabat, menjadikan Lapas sebagai jembatan menuju transformasi kemanusiaan. (RS)