![]() |
| Ketua PBNW, DR. TGKH Muhammad Zainuddin Atsani. |
TGKH Zainuddin Atsani menegaskan bahwa peran dan jasa Soeharto dalam sejarah kemerdekaan dan pembangunan Indonesia tidak bisa dipungkiri.
"Nahdlatul Wathan mendukung penuh Soeharto menjadi Pahlawan Nasional. Beliau dikenal karena perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang sangat penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia dari Belanda," ungkap TGKH Atsani.
Dukungan PBNW ini diperkuat oleh kesaksian sejarah dari pendiri NW, Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid. TGKH Atsani mengenang sebuah momen penting pada 8 November 1996 saat pengajian Ma'had DQH al-Majidiyyah al-Syafiiyah NW Pancor.
Saat itu, Maulanasyaikh, sambil memegang uang kertas Rp 50.000, bertanya kepada para santri tentang sosok Presiden Soeharto.
“Tahukah kalian semua para thullab/tholibat, uang ini ada gambar Presiden Soeharto, banyak jasanya beliau ini. Beliau menyelamatkan kita dari pemberontakan PKI, juga banyak mendirikan masjid di mana-mana,” kenang TGKH Atsani mengutip perkataan kakeknya.
"Kata Kakek Saya, Soeharto punya jasa sangat banyak untuk NKRI dan Ummat Islam."sambungnya.
Selain peran militer pasca-kemerdekaan, Soeharto juga diakui sebagai "Bapak Pembangunan" oleh MPR pada tahun 1982. Selama masa Orde Baru, Indonesia mengalami industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
TGKH Atsani menyoroti beberapa jasa kunci Soeharto yang layak mendapat penghargaan nasional diantaranya Keberhasilan mencapai swasembada pangan, Menciptakan stabilitas ekonomi pasca-krisis 1965 melalui program Repelita dan GBHN, dan Berjasa besar dalam menjaga keutuhan dan stabilitas NKRI, terutama pasca-peristiwa G30S/PKI.
"Penghargaan ini (Pahlawan Nasional) adalah bentuk rekonsiliasi sejarah untuk menghormati jasa-jasa baiknya dalam membangun Indonesia," pungkas Ketua Umum PBNW tersebut, menegaskan bahwa dukungan ini murni didasarkan pada jasa-jasa Soeharto kepada bangsa dan negara.


