Daftar Isi [Tampil]

LPKA Loteng saat mengikuti pelatihan penggulangan penyakit menular
Mataram - Radarselaparang.com ||Jajaran Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah, termasuk Kepala LPKA, Kasubsi Perawatan, dan Staf Klinik, menghadiri kegiatan penting yang bertujuan meningkatkan kompetensi petugas pemasyarakatan dalam penanggulangan penyakit menular.

Acara bertajuk “Penguatan Kapasitas Petugas Rutan, Lapas, dan LPKA dalam Upaya Mendorong Keberhasilan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pengendalian HIV-AIDS dan TBC di UPT Pemasyarakatan Tahun 2025–2029” ini diselenggarakan di Hotel Aston Inn, Mataram, pada Kamis (13/11).

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan NTB, Agung Krisna, ini menekankan bahwa peningkatan kapasitas petugas adalah elemen krusial untuk memastikan keberhasilan implementasi RAN Pengendalian HIV-AIDS dan TBC di lingkungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.

Dalam sesi pemaparan materi menghadirkan narasumber dari berbagai instansi vital, Dinas Kesehatan Provinsi NTB Hariyadi Membahas tuntas penanggulangan penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV, termasuk mekanisme penanganan dan estimasi waktu pengendalian.

BPJS Kesehatan Pusat, Rahma Anindita Menyampaikan materi penting mengenai Pengelolaan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sementara Dinas Kesehatan Kota Mataram, Dewi Ayu Murniati Memaparkan peran strategis Dinas Kesehatan dalam penanganan TBC di lingkungan Pemasyarakatan.

Kegiatan ini secara khusus menyoroti pentingnya sinergi antara UPT Pemasyarakatan dan BPJS Kesehatan. Materi mengenai persyaratan dan tata cara kerja sama disampaikan oleh Wawan Swandayana dari BPJS Kesehatan Cabang Mataram. Pengalaman praktis pun dibagikan oleh perawat Rutan Kelas IIB Raba Bima mengenai manfaat dan prosedur kerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Melalui penguatan ini, seluruh petugas pemasyarakatan, termasuk dari LPKA Lombok Tengah, diharapkan memiliki pemahaman dan kompetensi yang lebih tinggi dalam upaya pengendalian penyakit menular. Tujuannya jelas untuk mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang sehat dan bebas dari TBC serta HIV-AIDS. (RS)