Upacara ini turut diikuti jajaran Forkopimda dan OPD Lotim, serta Masyaikh MDQH NWDI Pancor, pengurus YPH PPD NWDI Pancor, dan para santri, menunjukkan sinergi antara pemerintah dan ulama dalam mengenang jasa pahlawan.
Usai upacara, Wagub NTB menyampaikan harapannya agar generasi muda dan masyarakat tidak hanya berbangga, tetapi benar-benar menjadikan perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid sebagai inspirasi.
“Saya berharap kita tidak sekadar membanggakan Pahlawan Nasional kita ini, tetapi harus menjadikan perjuangan dan tauladan yang diajarkan sebagai inspirasi bagi kita dan generasi selanjutnya,” tegas Wagub Edwin.
Kebanggaan NTB semakin bertambah seiring ditetapkannya Sultan Muhammad Salahuddin Bima sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 2025.
Sultan Muhammad Salahuddin (1888-1951 M), yang merupakan Sultan Bima XIV dan dikenal gigih menentang penjajah Belanda di Bima, kini resmi bersanding dengan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid dalam daftar Pahlawan Nasional asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wagub berharap hadirnya dua tokoh sentral ini—perwakilan dari Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa—akan menambah semangat generasi muda di NTB untuk semakin maju, mengingat ketokohan dan perjuangan keduanya yang luar biasa.
Meskipun pengusulan dua pahlawan nasional ini diakui membutuhkan waktu yang tidak singkat, Wagub tidak menampik kemungkinan bahwa akan ada usulan pahlawan nasional lainnya dari NTB di masa mendatang, menunjukkan kekayaan sejarah perjuangan di Bumi Gora. (RS)


