Daftar Isi [Tampil]

DP3AKB Lombok Timur (Lotim) tengah berbenah total. Bersama tim ahli Kementerian/BKKBN, DP3AKB menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan telaah lapangan di Sembalun untuk mengoptimalkan kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang perannya krusial dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 3B.
Lombok Timur - Radarselaparang.com || Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim) tengah berbenah total. Bersama tim ahli Kementerian/BKKBN, DP3AKB menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan telaah lapangan di Sembalun untuk mengoptimalkan kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK), yang perannya krusial dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 3B.

Kunjungan ke Sembalun, sentra penghasil pangan, bertujuan mencari solusi strategis karena angka stunting di sana masih mencapai kisaran 12%.

Kepala Dinas DP3AKB Lotim, Dokter Hasbi Santoso, mengungkapkan tantangan mendasar dalam implementasi program, yakni lemahnya akurasi data yang dikumpulkan TPK. TPK, yang berjumlah lebih dari 3.100 orang, bertugas melayani sekitar 200 KK per tim.

"Ada beberapa kelemahan mendasar, bukan berarti mereka tidak bekerja, cuma kinerjanya yang akan kita optimalkan, terutama sekali yang paling mendasar itu mengenai data. Data ini yang sangat lemah," tegas Dokter Hasbi di Sembalun (5/12).

Ia mencontohkan, data perkawinan di bawah umur seringkali hanya didapat dari data sekunder. Padahal, TPK yang melekat pada 200 KK semestinya mampu mendapatkan data primer tersebut dengan mudah, jika kinerjanya dioptimalkan. Selain itu, ketidakjelasan Standard Operational Procedure (SOP) TPK juga menjadi sorotan serius.

Ir. Siti Fatonah Mph, Penyuluh KB Ahli Utama Kementerian/BKKBN, menjelaskan bahwa misi utama mereka adalah melakukan telaah mendalam terhadap peran TPK dalam program MBG 3B. Ia mengingatkan bahwa program makanan gratis ini hanyalah trigger, sebab hanya mencakup sekitar 30% dari total kebutuhan kalori harian.

"Yang terpenting adalah mengedukasi para keluarga agar terjadi perubahan perilaku di dalam pola penyediaan makanan bergizi di rumah masing-masing," kata Ir. Siti Fatonah.

Menanggapi anomali stunting di Sembalun daerah yang kaya sayur-mayur, ia menegaskan bahwa akar masalah stunting adalah kekurangan protein hewani, bukan sekadar sayuran.

Langkah Strategis DP3AKB untuk 2026
Dalam rangka memenuhi target sasaran 3B yang ambisius di tahun 2026, DP3AKB Lotim merencanakan langkah-langkah konkret, yakni  Revisi SOP TPK dengan menyusun arahan, SOP, serta tugas dan tanggung jawab yang lebih rinci dan jelas dan Perkuat Koordinasi Vertikal dengan mengundang perwakilan BKKBN dan Dinas Provinsi untuk memperjelas tugas dan kewajiban TPK terutama terkait sumber honorarium.

" terakhir aktualisasi Dapur MBG dengan mendorong percepatan pemenuhan kebutuhan dapur MBG, yang saat ini baru mencakup 6 desa dengan dua dapur," pungkasnya. (RS)