Purwokerto - Radarselaparang.com || Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat ekosistem publikasi ilmiah nasional. Kontribusi strategis ini diwujudkan dengan keikutsertaan empat delegasi resmi NTB dalam rangkaian acara kunci Relawan Jurnal Indonesia (RJI), yakni Simposium Nasional Pengelola Jurnal, Pendampingan Pengelolaan Jurnal Internasional (PANJI), dan Training of Trainers (ToT) RJI 2025 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Sabtu (13/12).
Dua dosen berprestasi dari Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur, yakni Muh. Zulkifli, M.Pd.I. (Ketua Prodi PAI) dan Muh. Thalaat, M.Pd. (Ketua Prodi PGMI).
Yang menarik, dua dari empat delegasi tersebut adalah dosen berprestasi dari Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur, yakni Muh. Zulkifli, M.Pd.I. (Ketua Prodi PAI) dan Muh. Thalaat, M.Pd. (Ketua Prodi PGMI). Kehadiran mereka bukan sekadar representasi, melainkan penegasan bahwa NTB siap menjadi motor penggerak kualitas jurnal ilmiah di tingkat nasional dan internasional.
Simposium nasional yang diikuti oleh lebih dari 112 peserta dari 20+ provinsi ini menjadi ajang penting untuk merespons cepat tantangan pengelolaan jurnal di era digital. Berbagai isu krusial dibahas, mulai dari penguatan Integritas Akademik, etika publikasi, hingga pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dan manajemen editorial modern berbasis Open Journal Systems (OJS).
Delegasi NTB, khususnya perwakilan IAI Hamzanwadi NW, aktif berbagi praktik terbaik (best practices) mereka. Muh. Zulkifli, M.Pd.I., menekankan kegiatan ini strategis untuk memperbarui wawasan tentang kebijakan dan standar terbaru publikasi ilmiah, termasuk strategi meraih akreditasi SINTA (nasional) hingga Indeksasi DOAJ dan Scopus (internasional).
Rangkaian acara mencapai puncaknya dengan Training of Trainers (ToT), program intensif yang bertujuan mencetak calon pelatih ahli pengelolaan jurnal di daerah. Dalam sesi ini, Zulkifli dan Thalaat diperkuat dengan kompetensi teknis dan metodologis agar mampu menyusun kebijakan editorial, melakukan manajemen reviewer yang efektif, hingga strategi pendampingan jurnal menuju akreditasi. Muh. Thalaat, M.Pd., menilai ToT RJI ini memberikan bekal praktis yang dapat langsung diterapkan untuk meningkatkan kualitas jurnal di tingkat fakultas dan program studi.Dengan bekal dari ToT ini, kedua dosen IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur tersebut kini diharapkan menjadi 'Agen Penggerak dan pelatih yang akan memperluas dampak positif peningkatan mutu jurnal, tidak hanya di kampus mereka, tetapi juga bagi institusi lain di wilayah NTB secara lebih luas.
Partisipasi aktif ini menunjukkan bahwa NTB serius dalam mempercepat pencapaian standar akreditasi jurnal nasional dan internasional. Melalui kolaborasi dengan RJI, yang konsisten memperkuat kapasitas pengelola jurnal, NTB kini berada di posisi yang kokoh untuk berkontribusi aktif dalam mewujudkan ekosistem publikasi ilmiah Indonesia yang lebih berintegritas dan berdaya saing global. (RS)


