![]() |
| Konferensi perss akhir tahun 2025 dan peringatan hari Anti korupsi sedunia kepala Kejari Lombok Timur bersama jajaran. |
Kepala Kejari Lombok Timur, Hendro Wasisto, menyampaikan bahwa komitmen Kejaksaan sesuai amanat Jaksa Agung adalah "Berantas Korupsi untuk Kemakmuran Rakyat."
"Perbuatan korupsi ini bukan hanya menyengsarakan rakyat, tapi juga membuat kegaduhan di masyarakat. Penanganan Tipikor harus membawa perbaikan fundamental," tegas Hendro di hari anti Korupsi tahun 2025. Selasa (9/12).
Kejari Lotim berhasil menyelesaikan seluruh tunggakan kasus penyidikan Tipikor dari tahun 2023 dan 2024, diantaranya tunggakan 2023 yakni Kasus Sumur Bor APBN (Kementerian Desa) telah selesai dengan penetapan 4 orang tersangka dan sudah divonis.
Tunggakan 2024 yakni Kasus Kredit KUR BNI Cabang Sembalun melibatkan 3 orang tersangka, dan kasus Rehabilitasi Dermaga Labuan Haji yang telah menetapkan 4 orang tersangka dan kini memasuki tahap penuntutan.
Sementara itu, untuk periode Januari hingga Desember 2025, Seksi Tindak Pidana Khusus telah menangani 3 perkara penyidikan baru yang melibatkan total 15 orang, di antaranya Pengadaan Alat TIK Dinas Dikbud Lotim dengan sudah menetapkan 6 orang tersangka. Rencananya, penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap 2) akan dilakukan pada 10 Desember 2025.
Kasus KUR BNI Sembalun (Pengembangan) baru dibuka untuk kelompok tani Mentaji Asri, merupakan pengembangan dari fakta persidangan perkara KUR terdahulu.
Kejari Lombok Timur tidak hanya fokus pada pemenjaraan pelaku, tetapi juga pada pemulihan keuangan negara. Penyitaan Awal (2025) Total uang sebesar Rp2.905.133.000 berhasil disita dan ditempatkan dalam Rekening Penampungan Barang Bukti (RPBB) di Bank BRI, yang akan dijadikan alat bukti di persidangan.
Eksekusi Uang Pengganti, Kejari tengah mengejar total uang pengganti sebesar Rp43.090.144.000 dari berbagai terpidana sejak tahun 2022. Dari jumlah ini, Kejari telah berhasil menyelamatkan uang tunai sebesar Rp1.243.350.000 dan terus menelusuri aset sisa para tersangka kasus korupsi.
Selain penindakan, Bidang Intelijen Kejari Lotim gencar melakukan pencegahan korupsi, termasuk Jaksa Masuk Sekolah (JMS) Dilaksanakan 5 kali, Jaksa Menyapa Dilakukan 4 kali melalui media publik, dan Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) Sosialisasi dan penyuluhan telah dilakukan di 114 desa dari total 239 desa di Lotim, mendorong transparansi Dana Desa melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Sistem Keuangan Desa.
Kejari juga aktif mengamankan 4 Proyek Strategis Daerah Lotim, termasuk proyek pasar dan jalan umum, dengan total anggaran lebih dari Rp270 Miliar, memastikan pembangunan berjalan bersih tanpa penyimpangan. (RS)


