Lombok Timur - Radarselaparang.com || Harapan pemerintah untuk mencapai swasembada garam pada akhir tahun 2027 mendatang mendapat dorongan signifikan. Kabupaten Lombok Timur dicanangkan akan menjadi tolok ukur keberhasilan pengembangan sentra garam nasional berkat potensi tambak dan kualitas garam yang dimilikinya.
Pertemuan antara Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Akmal Malik, dan Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin
Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Akmal Malik, dan Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, yang berlangsung di Pendopo Bupati pada Selasa (2/12).
Dirjen Otda Akmal Malik menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan berfokus pada pembangunan sentra industri garam, pemaksaan tambak rakyat, dan peningkatan kualitas garam.
Tantangan utama saat ini adalah kandungan NaCl garam rakyat yang umumnya masih rendah. Pemerintah menargetkan peningkatan kualitas hingga di atas 98% melalui pemanfaatan teknologi.
"Kami berharap nantinya Lombok Timur dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pengembangan sentra garam," ujar Akmal Malik.
Lebih lanjut, Akmal menyebut langkah pengembangan sentra garam ini juga merupakan strategi untuk mengoptimalkan potensi daerah sekaligus menjadi jawaban atas tantangan berkurangnya dana transfer ke daerah (TKD) yang kini dialami oleh seluruh pemerintah daerah. Dengan menguatkan sektor unggulan seperti garam, perekonomian lokal diharapkan dapat mandiri dan tumbuh.Bupati H. Haerul Warisin yang didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan menyambut baik dan menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung upaya swasembada garam nasional ini. Bahkan, Bupati mengisyaratkan bahwa langkah strategis ini akan melibatkan badan usaha milik daerah (BUMD) untuk memastikan implementasi program berjalan optimal.
Inisiatif ini menempatkan Lombok Timur di garis depan upaya kedaulatan pangan nasional, mengubahnya dari sekadar produsen menjadi pemain kunci dalam industri garam Indonesia. (RS)


