LOMBOK TIMUR - Radarselaparang.com || Komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dalam menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi berbuah manis. Daerah ini baru saja dinobatkan sebagai penerima penghargaan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) atas keberhasilan pengendalian harga, menempatkannya sebagai salah satu yang terbaik di kawasan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, saat membuka acara High Level Meeting (HLM) TPID Lombok Timur dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026
Keberhasilan tersebut diumumkan oleh Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, saat membuka acara High Level Meeting (HLM) TPID Lombok Timur dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Jumat (12/12/2025).
Bupati Warisin secara khusus memuji kolaborasi solid dengan Bank Indonesia (BI) dan kerja keras seluruh elemen pemerintah daerah. Ia mencontohkan, lonjakan harga yang biasanya terjadi pada hari-hari besar, seperti Idul Fitri, berhasil diredam berkat intervensi yang baik.
"Tahun 2025 ini, alhamdulillah dengan kerja keras semua, Lombok Timur mampu mengendalikan inflasi dengan cara yang sangat baik," ujar Bupati Warisin.
Salah satu upaya konkret yang disorot adalah penyaluran bantuan sembako senilai Rp 40 miliar kepada 237 ribu KK miskin dan miskin ekstrem, yang dinilai sangat efektif dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengurangi tekanan terhadap harga pasar.
Mengidentifikasi bahwa inflasi di Lotim sering kali dipicu oleh kenaikan harga komoditas strategis seperti bawang merah dan cabai, Bupati mengeluarkan kebijakan tegas yang melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN).
Untuk memperkuat ketahanan pangan mikro dan menekan ketergantungan pasokan, Bupati telah menginstruksikan pembentukan Tim Pemantau Pekarangan bagi seluruh ASN guna memastikan keberhasilan penanaman cabai dan bawang merah.
Selain itu, Bupati Warisin mengimbau agar memperkuat kolaborasi strategis antara Dinas Pertanian dengan Champion Cabai lokal untuk menjamin ketersediaan pasokan, terutama saat terjadi lonjakan harga.
Menjelang perayaan Nataru, Sekretaris Daerah Lotim yang juga Ketua TPID, Muhammad Juaini Taofik, menyampaikan bahwa fokus utama adalah menjamin kelancaran distribusi barang.
"Lotim adalah daerah perlintasan. Kita pastikan kelancaran distribusi terutama di jalan raya dan Pelabuhan Kayangan sehingga tidak ada keterlambatan menjelang Tahun Baru," tegas Sekda Juaini.
Tiga langkah prioritas Nataru yang disiapkan TPID Lotim meliputi Memastikan kelancaran distribusi terutama di Pelabuhan Kayangan, Memastikan ketersediaan pasokan menjelang Nataru, dan Memastikan Dinas Perdagangan dan tim tetap memantau pasar meskipun hari libur Nataru.
Tantangan Berat Tahun 2026
Meskipun meraih sukses besar di tahun 2025, Bupati Warisin mengingatkan bahwa tantangan di tahun 2026 akan jauh lebih berat.
Tantangan utama adalah karena Lotim memiliki jumlah keluarga miskin dan miskin ekstrem terbanyak di wilayah Bali-Nusa Tenggara (Bali-Nusra), yang menuntut ketersediaan bahan pangan yang sangat besar. Bupati berharap langkah sukses pengendalian inflasi di tahun 2025 dapat dipertahankan dan diperkuat.
"Menjadi PR berat kita di tahun 2026. Ketersediaan dari barang-barang yang suka memicu dari inflasi ini harus tetap dipantau," ujarnya. (RS)

