Daftar Isi [Tampil]

 

Kepala LPKA Lombok Tengah, Hidayat, saat memimpin langsung kegiatan kontrol keliling (troling) guna memastikan seluruh sarana dan prasarana dalam kondisi prima
Lombok Tengah - Radarselaparang.com || Komitmen untuk menciptakan lingkungan pembinaan yang aman dan produktif terus diperkuat oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah. Pada Senin (29/12), Kepala LPKA Lombok Tengah, Hidayat, memimpin langsung kegiatan kontrol keliling (troling) guna memastikan seluruh sarana dan prasarana dalam kondisi prima.

Bukan sekadar pengecekan rutin, inspeksi mendalam ini menyasar setiap sudut fasilitas negara, mulai dari kondisi fisik bangunan hingga pemanfaatan lahan terbuka yang menjadi pusat aktivitas luar ruangan bagi para Anak Binaan.

Dengan adanya pengecekan berkala ini, LPKA Kelas II Lombok Tengah membuktikan bahwa keterbatasan ruang bukanlah penghalang untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan publik yang berkualitas bagi masa depan generasi muda.

Salah satu titik fokus utama dalam peninjauan kali ini adalah area pembinaan kemandirian, khususnya sektor perkebunan. Hidayat terlihat meninjau langsung progres tanaman dan pemanfaatan lahan terbuka yang dikelola secara kolektif oleh Anak Binaan.

Kegiatan perkebunan di LPKA Lombok Tengah bukan hanya sekadar mengisi waktu luang, melainkan bagian dari strategi Ketahanan Pangan yang dicanangkan pemerintah. Di area ini, Anak Binaan diajarkan teknik bercocok tanam yang baik, mulai dari pengolahan lahan hingga perawatan tanaman.

"Kami ingin memastikan bahwa setiap jengkal lahan yang ada di LPKA ini memberikan manfaat. Selain mendukung ketahanan pangan, area perkebunan ini adalah laboratorium bagi Anak Binaan untuk belajar menjadi produktif," ujar Hidayat di sela-sela kegiatannya.

Selain aspek produktivitas, kontrol keliling ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban. Pengecekan fisik bangunan dilakukan secara detail untuk memastikan tidak ada fasilitas yang rusak yang dapat menghambat pelayanan atau membahayakan keselamatan penghuni.

Kepala LPKA menegaskan bahwa lingkungan yang tertata rapi, bersih, dan aman secara psikologis akan sangat berpengaruh pada proses rehabilitasi mental anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan.

Seluruh upaya monitoring dan penguatan fasilitas ini bermuara pada satu tujuan besar: mempersiapkan Anak Binaan agar siap kembali ke tengah masyarakat dengan peran yang positif. Melalui keterampilan yang didapat di area pembinaan kemandirian, mereka diharapkan memiliki bekal nyata untuk mandiri secara ekonomi nantinya.

"Tugas kami adalah memastikan mereka berada dalam kondisi optimal untuk belajar. Jika fasilitas pendukungnya berfungsi dengan baik, maka proses transfer ilmu dan pembinaan karakter akan berjalan maksimal. Kita ingin saat mereka keluar nanti, mereka sudah punya skill dan mentalitas yang jauh lebih baik," tutup Hidayat. (RS)